Selasa, 19 Januari 2010

Perdagangan Bebas ASEAN-China Bisa Untungkan Indonesia

Perdagangan Bebas ASEAN-China Bisa Untungkan Indonesia

Perdagangan bebas antara negara-negara di Asia Tenggara dengan China dinilai bisa menguntungkan Indonesia jika aturan-aturan dan formatnya benar-benar diaplikasikan dengan benar.
“Kita boleh saja khawatir. Tetapi perdagangan bebas itu justru bisa menguntungkan kita karena kini ada perjanjian-perjanjian yang mengikat dan harus dipenuhi negara-negara yang terlibat di dalamnya,” ujar Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara H Chaidir Ritonga di Medan, Selasa.
Ia mengakui China bisa saja akan jauh lebih dominan dibanding negara-negara di ASEAN ketika perdagangan bebas diberlakukan sejak 1 Januari 2010. China bisa saja lebih menguasai perdagangan karena produktivitas tenaga kerjanya yang tinggi dan mampu berproduksi secara massal.
Namun demikian, menurut Chaidir, kekhawatiran akan hal itu tidak perlu terlalu berlebihan karena dalam kesepakatan perdagangan bebas itu sendiri terdapat klausul-klausul yang harus dipenuhi negara-negara yang terlibat.
Jika selama ini produk-produk China telah “membanjiri” pasar dalam negeri secara tidak terkendali dan bahkan berpeluang mematikan industri lokal, dengan adanya kesepakatan perdagangan bebas akan ada aturan-aturan yang harus dipenuhi semua pihak.
Indonesia sendiri harus menentukan format yang tepat agar perdagangan bebas ASEAN-China tersebut tidak sampai mematikan industri di dalam negeri.
“Kita harus menentukan format yang tepat untuk melindungi industri-industri kita. Misalnya, industri-industri yang meliputi hajat hidup masyarakat dalam skala besar harus bisa dilindungi agar tidak digerus produk industri dari China,” katanya.
Pada bagian lain Chaidir Ritonga mengakui Indonesia selama ini tertinggal dalam mengemas industri dalam negeri dibanding China.
China jauh lebih agresif mendorong ekspor ke luar negeri dalam bentuk skim-skim kebijakan dan mendorong industri bersaing secara produktif. China bahkan menerapkan tarif pajak hingga nol persen yang secara langsung menekan harga ekspor.
“Dengan produksi massal, biaya produksi produk-produk China rendah karena biaya per unitnya, sehingga selalu bisa bersaing di negara lain,” kata dia.
Menurut dia, kini saatnya pemerintah memikirkan bagaimana mendesain industri dalam negeri sedemikian rupa agar bisa bersaing dengan produk-produk China. Indonesia sebaiknya juga menampilkan produk-produk yang memiliki keunggulan komperatif tertentu untuk menyaingi produk asal negara “tirai bambu” tersebut.
“Jika selama ini China menerapkan konsep ‘by design’ untuk insdutri-industrinya dengan memberikan berbagai kemudahan, kini saatnya Indonesia juga menerapkan hal serupa, sehingga industri kita tetap eksis di tengah persaingan bebas,” ujarnya.
Pemerintah juga diharapkan terus mendorong kemandirian industri nasional. “Apabila kemandirian rendah, industri nasional akan sulit bersaing di era perdagangan bebas,” katanya politisi dari Partai Golkar itu.

sumber : http://www.antarasumut.com/berita-sumut/perdagangan-bebas-asean-china-bisa-untungkan-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar